Ternate – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Ternate berhasil memanen pertanian sayur sawi, kangkung dan bayam hasil hidroponik warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kepala LPP Ternate, Nona Ahmad menyampaikan bahwa hasil perkebunan sayur sawi tersebut sebagai bentuk pelaksanaan program pembinaan kemandirian pemasyarakatan.
“Panen ini salah satu hasil dari implementasi kegiatan pembinaan kemandirian warga binaan LPP Ternate bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Prokduktifitas Kota Ternate,” ujar Nona didampingi Kasubsi Pembinaan LPP Ternate, Amy Asmiany dan jajaran.
Kakanwil Kemenkumham Malut Ignatius Purwanto bersama Kadiv Pemasyarakatan Hensah menyampaikan apresiasi atas hasil program pembinaan kemandirian WBP pada LPP Ternate. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen jajaran Kemenkumham Malut khususnya pada Lapas/Rutan di Malut dalam pelaksanaan kemandirian sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Purwanto juga meminta jajaran Lapas/Rutan di Malut untuk terus memperkuat sinergitas dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan skil dan keterampilan para warga binaan pemasyarakatan.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Prokduktivitas Kota Ternate, menyampaikan dukungannya kepada jajaran Kemenkumham Malut termasuk LPP Ternate yang terus menjalin sinergi dengan BPVP Ternate. Ia menyampaikan bahwa pelatihan yang dilakukan menggunakan teknik pertanian modern hidroponik lebih efisien sesuai luas lahan pertanian dan perkebunan.
Pelaksanaan program kemandirian melalui pelatihan perkebunan dan pertanian diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga binaan dalam menghasilkan produk yang bernilai ekonomi di pasaran.
“Tentunya akan terus kami pertahankan dan terus ditingkatkan mengingat peran kegiatan ini mengantarkan para warga binaan menjadi lebih produktif di tengah masyarakat ketika bebas nanti,” pungkas Kepala LPP Nona Ahmad.