Sanana – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sanana, jajaran Kanwil Kemenkumham Malut membangun platform pengelolaan aset yang memiliki ragam fungsi.
Inovasi tersebut sebagai bentuk penguatan pengawasan barang milik negara seperti senjata api, gedung dan bangunan, sarana pelayanan publik, maupun kapasitas blok hunian narapidana sehingga tetap terjaga dan terawat.
Kepala Lapas Kelas IIB Sanana, Ardian Alamsyah mengungkapkan apresiasinya atas inovasi yang dibangun jajarannya tersebut sebagai komitmen membangun zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Inovasi ini dapat mempermudah bagi petugas dalam melakukan pengawasan aset yang digunakan baik untuk operasional, layanan publik, maupun pengawasan/pembinaan narapidana,” terang Ardian, Sabtu (9/11).
Kakanwil Kemenkumham Malut Andi Taletting Langi turut menyampaikan apresiasi dan mendorong agar inovasi tersebut dapat memiliki dampak bagi organisasi maupun layanan publik. Andi Taletting Langi menerangkan bahwa inovasi yang memudahkan tata kelola pelayanan merupakan komitmen jajarannya dalam implementasi reformasi birokrasi berdampak bagi masyarakat.
Pengelola Aset Lapas Sanana, Indra sebagai inovator pengembangan platform pengelolaan aset menyampaikan bahwa dirinya mengembangkan inovasi yang dapat diakses melalui handphone dan personal computer pegawai Lapas Sanana tersebut, untuk mempercepat distribusi informasi aset.
“Awalnya kami bangun platform ini agar pegawai yang membutuhkan informasi tak perlu lagi mencari-cari data. Tinggal pakai QR code dan link yang kami sediakan, semua data pengelolaan aset tersedia,” ujar Indra.
Indra bersama tim kedepan akan mencoba mengembangkan inovasi tersebut untuk memberikan kemudahan layanan pengelolaan aset, keuangan, kepegawaian, kehumasan, dan tugas layanan lainnya.